7 Alasan Mengapa Anda Harus Menghindari Frozen Food

Jakarta, Koridor.co.id - Kebiasaan mengonsumsi frozen food semakin populer di dunia yang serba cepat saat ini. Baik itu pizza, buah ataupun sayuran, frozen food menawarkan solusi cepat dan mudah bagi orang-orang yang sibuk.

Frozen food (makanan beku) adalah makanan yang dibekukan dengan tujuan untuk mengawetkan hingga makanan tersebut siap dimakan. Proses pembekuan dapat memperlambat dekomposisi dengan mengubah kadar air menjadi es dan menghambat pertumbuhan beberapa jenis bakteri.

Sesekali menikmati kelezatan frozen food adalah hal yang wajar. Namun jika menjadi kebiasaan, mengonsumsi makanan beku bukan pilihan bijaksana. Ada beberapa alasan dan risiko untuk Anda pertimbangkan sebelum menjadikan frozen food sebagai bagian penting dari diet Anda.

1. Risiko Diabetes

Pati berfungsi untuk menjaga makanan beku tetap segar dan menambah rasa serta tekstur pada makanan. Di dalam tubuh, pati diubah menjadi gula, sebelum proses pencernaan berlangsung. Setiap kenaikan kadar gula menempatkan Anda lebih dekat dengan risiko diabetes.

2. Risiko Penyakit Jantung

Makanan kemasan atau beku mengandung lemak trans yang meningkatkan risiko terkena penyakit jantung, dan juga terkait dengan penyumbatan arteri.

Lemak trans meningkatkan kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh dan menurunkan kolesterol baik (HDL). Semua ini berkontribusi pada penyakit jantung. Makanan beku juga memiliki kadar sodium yang tinggi sehingga turut meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh.

3. Obesitas

Kebanyakan dari makanan beku memiliki kandungan lemak yang sangat tinggi. Rasio lemak terhadap karbohidrat dan protein dalam makanan ini hampir dua kali lipat, itulah sebabnya frozen food sarat dengan kalori.

4. Nilai Gizi yang Rendah

Membekukan makanan untuk waktu yang lama dapat membunuh beberapa vitamin dan mineral penting yang ada dalam barang. Oleh karena itu, makanan beku tidak memiliki kandungan gizi sebanyak makanan segar.

5. Makanan Segar Jauh Lebih Baik

Makanan segar jelas memiliki aroma serta rasa yang lebih enak. Tampilan makanan beku bahkan tidak akan mengundang selera, apabila Anda membandingkannya dengan makanan segar. Kerenyahan dan rasa makanan segar tidak bisa ditandingi oleh makanan beku.

6. Risiko Kanker Pankreas

Penelitian menunjukkan bahwa makan makanan beku dapat menyebabkan kanker pankreas. Sosis beku, salami, atau frozen food lainnya dapat meningkatkan risiko mengidap kanker. Ini biasanya karena pengawet yang digunakan dalam makanan beku ini. Sirup jagung, yang ada dalam makanan beku, juga cenderung bersifat karsinogenik.

7. Meningkatkan Tekanan Darah

Menurut penelitian, makanan beku dapat meningkatkan tekanan darah, karena mengandung natrium dalam jumlah tinggi. Mengonsumsi terlalu banyak natrium juga meningkatkan risiko kondisi medis lainnya seperti stroke dan penyakit jantung.

Makanan tidak bisa awet selamanya. Setiap makanan memiliki umur simpan, hanya saja makanan beku dapat bertahan lebih lama dari makanan segar. Berikut ini umur simpan beberapa makanan beku:

• Sayuran – 3 sampai 4 bulan
• Buah-buahan – 4 sampai 5 bulan
• Ikan – sekira 4 bulan
• Daging – 4 untuk 6 bulan
• Makanan siap saji – 3 hingga 4 bulan
• Produk susu – 2 untuk 3 bulan

Anda harus selalu membaca dan mengikuti instruksi yang tertera pada paket makanan beku yang Anda beli.

Kesimpulan

Anda yang memiliki kondisi kesehatan seperti masalah jantung, kanker, dan lain-lain harus sedapat mungkin menghindari makan makanan beku. Selain itu, Anda yang memiliki keluarga dengan riwayat keluarga penyakit-penyakit tersebut juga harus ekstra hati-hati saat mengonsumsi frozen food. (Kontributor)

*** Saduran dari Health Shots.